Rakyat BOS-nya Pejabat

Saat diberi amanah oleh rakyat sebagai pemimpin rakyat,seketika itulah dirinya menjelma menjadi seorang pelayan rakyat, yang senantiasa melayani kepentingan rakyat serta menomor satukannya diatas kepentingan pribadinya.

Karena secara absoulut rakyat adalah majikannya dan sebagaimana fatsun yang ada di masyarakat, seorang pelayan harus bekerja untuk majikannya serta mendatangi dan bertanya untuk memastikan kepentingan majikannya terayomi,Bukan sebaliknya, rakyat yang nota bene majikannya yang harus mengerti mendatangin pejabat sebagai pelayannya untuk sekedar mengelu-elukan serta melayaninya.    

Dan hal yang sebaliknya kerap disaksikan menjelang pelaksanaan pesta demokrasi rakyat, bertubi tubi jargon jargon kerakyatan serta kunjungan kerakyat dilakukan oleh berbagai kalangan yang berniat menjadi pemimpin rakyat dengan berbagai dalih termasuk memberi bantuan yang pro rakyat.    

Saat itulah rakyat merasa di nomor satukan dan sedikit terpenuhi keinginannya,hal tersebut suatu yang baik bagi rakyat penerima bantuan,cuma kadang terbetik juga dalam hati khalayak, “kenapa baru sekarang para calon pemimpin begitu peduli,kemarin kemarin pada kemana ?”.    

Tapi sudahlah berbaik sangka sajalah, semoga yang dilakukan mereka itu datang dari lubuk hati serta ikhlas, tidak mengharapkan balasan suara rakyat. Rakyat hanya mampu berharap semoga ketika siapa saja yang mendapat suara terbanyak dari rakyat dan menjadi pemimpin rakyat otomatis menjadi pelayan rakyat tidak merubah sifat serta sikap, tetap ingat dengan janji janinya dan melaksanakannya serta senantiasa bekerja melayani majikannya yang memilihnya sebagai pemimpin atau kepala daerah.    

 

Diterbitkan oleh Reza Lubis

Menatap mentari di Kaki Ufuk Dengan Penuh Asa....

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.